20 agustus 2011
Hari kedua
kami tertidur sangat lelap, mungkin pengaruh alcohol tadi malam,untungnya tidak terlalu pusing paling lambat jam 9.30 am rencananya supir sudah menjemput kami di hotel, kami bergegas dan membawa semua barang kami, oh iya yang pergi hanya aku dan kak evi
saudur dan kak mega (kedua teman kami yang lain) memutuskan untuk tetap stay di bali.
Selain kami ada 5 orang asing lainnya, tapi 3 dari mereka hanya sampai sanur dan ubud. Perjalanan darat dari kuta ke padang bai (pelabuhan di bali) lumayan sedikit lama sebab kami harus mengantar ketiga orang tersebut tadi, kami tiba di pelabuhan sekitar jam 1 siang. Hampir tiba di pelabuhan kami kelaparan..sudha waktunya makan siang, sang supir merekomendasikan satu tempat nasi campur dengan daging babi (hanya 10,ooo rupiah saja!)akhirnya kami berhenti sesaat dan memesan untuk dibungkus (kami berencana makan di feri)
“hey, we want to buy some foods for lunch,do u wanna have one?” aku bertanya ke sepasang penumpang tersebut. Dia juga mau ternyata dan akhirnya dia turun (pacar perempuannya tidak ikut turun) ternyata dia juga mau ke gili dia dari jerman bersama pacaranya dan berencana berlibur selama 1 bulan di bali-lombok hmm.. nice plan..Dia menyarankan hotel bale kampong untuk tempat tinggal karena sebelumnya dia pernah kesana dan merasa sangat nyaman dan puas dengan service nya dan murah.. usul yang bagus,apalagi kami belum memiliki tempat tinggal
Segera setelah nasi kami jadi, kami langsung pergi ke pelabuhan sebab takut ketinggalan feri.
Ferinya cukup besardan ada 3 lantai, dan ada 1 ruangan ber ac lengkap dengan tv, disisi lain ada juga tempat duduk diluar dan banyak turis asing lebih memilih diluar sambil membaca buku-buku mereka..
Perjalanan dengan feri cukup lama, kami hamper saja merasa bosan..kami tiba sekitar jam 6 sore,diatas kapal kami melihat bagaimana matahari hamper tenggelam langit biru bersih itu berubah menjadi orange senja hmmm…udara yang bersih, pantai yang bersih, Tuhan itu luar biasa!
Setibanya dipelabuhan Lombok – Lembar, kami dijemput oleh seseorang yang mengarahkan kami menuju mobil elf,total penumpang mobil itu ada 6 orang dan hanya kami wisatawan lokalnya. Selain pemandu tadi, ada seorang supir lagi namun pemandu itu ditengah jalan turun dan kami meneruskan perjalanan kami bersama sang supir.
Sepanjang perjalanan yang banyak ku lihat adalah sawah dan beberapa lahan yang sedikit gersang dengan rerumputan coklat. Sedikit berbincang-bincang dengan sang supir mengenai keadaan Lombok.. dan smepat bertanya dimana hotel bale kampong, dia berkata hati-hati dengan hotel itu sebab hotel itu hotel tidak benar, sering terjadi penggerebekan disana, polisi dating memeriksa pada jam 2-3 pagi,kalian tidak akan merasa nyaman disana..hhmm kami sempat percaya dengan dia..mungkin harus mencari hotel yang lain saja
tak terasa kalau kami sudah tiba di kota mataram, pusat kota NTB,tidak sesejuk bali…kota yang kecil. Sekitar 15 menit kami melewati mataram tiba-tiba seorang turis berkata, kami ingin turun di mataram,kami bukan ke sengigih. Seketika itu juga sang supir menjawab dengan nada keras,aku terkejut, sangat terkejut, kenapa dia harus menjawab sekasar itu. Itu bukan kesalahan sang turis.
Mereka berdebat, mungkin bisa dikatakan hamper berkelahi, aku sangat takut saat itu, tapi kami tidak bisa berbuat apa-apa, kami tahu itu kesalahan sang supir, mengapa tidak memeriksa tiket kami masing- masing dan mengapa pemandu yang turun tadi tidak menyampaikan ke sang supir kalau 2 turis ini akan turun di mataram. Aku merasa sedih sebab sayang sekali pariwisata Indonesia dikelola dengan servis yang sangat buruk seperti ini.. ini mencerminkan wajah Indonesia dan apa yang sudah dilakukan sang supir sangat mencoreng wajah Indonesia di pariwisata international.
Sang turis mungkin kemudian tersadar kalau ini bukan daerahnya, sehingga dia berusaha untuk meredam emosinya. Setibanya di sengigih kami semua turun, aku merasa kasihan pada turis tersebut dan aku berharap office travel yang ada disana dapat membantu kedua turis itu kembali ke mataram.
Kedua turis yang merekomendasikan bale kampong turun ditengah jalan,sebab mereka telah tiba di hotel tempat mereka tinggal, dia sudah tahu apa yang harus dia lakukan sebab dia sudah pernah ke sini sebelumnya.
Setibanya dipemberhentian terakhir kami turun dan berpikir, hotel mana yang bisa kami singgahi,sebab kami belum membooking hotel.. dan itu sudah sekitar jam 7 malam..
kami dikelilingi banyak orang yang menawarkan berbagai hotel, tour dan lain-lain, kami menolak namun tetap saja..dalam hatiku aku berkata..wow.. ambisius sekali orang ini..butuh waktu yang cukup lama sampai mereka membiarkan dan melepaskan kami, dan aku merasa lega setelah itu. Saat kami berjalan, ada mobil dengan cup terbuka,menawarkan kami untuk kehotelnya, bale kampong,dia berkata mobil ini free service dari hotel,didalamnya hanya ada satu lelaki dan seorang turis, tentu saja kami merasa takut, itukan hotel yang tidak bener itu…dan takut kalau kami nanti dibawa entah kemana oleh dia kami menolak dan lagi-lagi butuh sekitar 10 menit sampai dia menyerah…
kami kembali berjalan dan menemukan hotel lina, hotel dengan bangunan agak lama namun terletak tepat didepan pantai dna MURAH! 150,000 per malam dengan twin bed namun saying sekali PENUH!
kami sedikit frustasi namun kami coba kembali berjalan,masuk kesebuah hotel, memeriksa harga dan itu mahal! 300,000/mlm..pppfffhhhh….kami kembali berjalan dan menemukan sebuah tourist information seseorang bukannya membantu kami memberikan solusi namun memperlakukan kami seperti ayam panggang yang hendak dilahap sebagai mangsa.
Dan kembali aku berpikir.. orang Lombok sangat ambisius ya!!!!ppffhhh…namun itu membuat aku selaku turis local merasa TIDAK NYAMAN mereka tidak memberikan apa yang aku butuh tapi cenderung mengarahkan dan memaksa kami untuk menerima apa yang mereka punya. Kami memutuskan untuk keluar dan kembali berjalan.
Cukup sulit untuk memutuskan kehotel mana kami hendak menginap, sampai akhirnya kami memutuskan untuk mencoba melihat bale kampung. Kami berjalan dan mengatakan kami hendak ke bale kampung, Namun dia merasa kasihan dan menawarkan motornya untuk mengantar kami. Kami tiba di bale kampung dan bertemu dengan laki-laki yang menawarkan mobilnya,dia bertanya, mengapa tadi tidak mau?
Saat ini kamar-kamar sudah penuh, kami sedih dan lelah namun sang pemilik hotel itu berkata, kalau mau kami masih ada dorm, isi 8 orang, 4 laki-laki dan 4 perempuan, 50,000 permalam,hmm….BINGUNG
Aku berkata kepada kak evi, kak itu tidak apa-apa sebenernya lagipula kita akan pergi ke gili esok pagi-pagi, jadi kita hanya butuh tempat untuk tidur, kak evi setuju. Kami diantar ke dorm dan bertanya rute yang bisa kami tempuh untuk ke gili, dia menawarkan tour 50,000/orang ke gili.
Kami daftar untuk tour itu dan beristirahat sejenak,didorm itu kami bertemu dengan seorang gadis belanda yang sedang menghabiskan waktu liburannya selama 1 tahun untuk berkeliling asia! WOW!! Setelah beristirahat, kami pergi mecari makan dan kami meminta pemilik hotel mengantarkan kami kekota dengan mobilnya, sesampainya dikota kami mencari tempat masakan tradisional/khas Lombok dan kami tidak menemukannya..!
Tiba di restoran pinggir jalan dengan Chinese food ala Lombok, kami berusaha menikmati makan malam kami..dari sisi rasa kurang enak tapi berhubung kami lapar jadinya enak-enak saja.. :D
Seorang turis asing masuk dan aku mengenalinya sebab aku melihatnya beberapa kali di feri dan didalam mobil ketika bapak pemilik hotel menawarkan kami untuk tinggal dihotelnya. Dia makan di meja yang berbeda dengan kami. Aku dan kak evi berbicara soal rencana besok dan segala kelakuan buruk yang kami lihat hari ini, kami berdua sangat sedih dan sangat menyayangkannya..
Beberapa saat setelah kami makan turis yang tadi dating ke meja kami dan bertanya, akhirnya kalian menginap dimana..? dan kami berdiskusi banyak soal rencana liburan dia, dia berasal dari paris, berlibur sendiri,bekerja untuk perusahaan yang mendesign model pesawat,mobil,dll.kami asik berbicara sampai restoran tempat kami makan jadi sepi, dia menawarkan untuk pindah dan minum di tempat lain.
Kami pindah ke sebuah café, hanya sedikit alcohol kami asik berbicara, namun sayang, café itu mau tutup hanya 1 jam setelah kami tiba,tanpa basa basi aku berkata kepadanya, are u gonna pay for our drink? :)
kami berpisah dan bertukar email address,bila suatu saat butuh bantuan,bisa contact melalui email
Aku dan kak evi menelpon pemilik hotel untuk menjemput kami kembali, ternyata kami tamunya dia yang paling larut malam kembali ke hotel, sebab yang lain sudah tertidur lelap..
Masuk ke dorm, lampu sudah padam, padahal kami butuh berganti baju dan lain-lain kami meminjam senter dan semua turis lelaki itu sudah kembali dan tertidur,kami tidur lelap disana dan ternyata Lombok saat malam juga dingin ya! itu hari kedua kami ;)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment